Bandara IKN Masuk Tahap Akhir Perubahan Status, Jalan Pembuka Penerbangan Komersial

Halokubar.com – Bandara Internasional Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) makin dekat untuk membuka layanan penerbangan komersial. Statusnya yang sejak Juni 2025 masih sebagai bandara khusus kini sedang diproses agar dapat berubah menjadi bandara umum, syarat utama sebelum maskapai membuka rute reguler ke wilayah ibu kota baru tersebut.
Plt Kepala Bandara Internasional Nusantara, Imam Alwan, mengatakan proses perubahan status ini menjadi bagian penting dari pengembangan bandara yang dibangun untuk menopang mobilitas pemerintahan pusat di IKN.
“Perubahan status ini sangat penting agar bandara dapat melayani penerbangan komersial. Saat ini kami masih menjalankan fungsi sebagai Bandar Udara Khusus,” ujar Imam, Selasa (9/12/2025).
Dalam tahap saat ini, bandara hanya diperbolehkan melayani pesawat kenegaraan, pesawat instansi pemerintah, penerbangan charter, serta private flight. Akses untuk pesawat komersial belum dibuka karena aturan operasionalnya masih mengikuti ketentuan bandara khusus.
Sejak mulai beroperasi pada 12 Juni 2025, bandara ini sudah menerima berbagai jenis penerbangan, termasuk Boeing 737-400 milik TNI AU, helikopter TNI AD, pesawat kalibrasi milik Balai Kalibrasi, hingga private jet Bombardier Challenger CL 604 dari PT Karisma Bahana Aviasi.
Imam memastikan pemerintah tengah memfinalisasi regulasi yang diperlukan agar bandara dapat melayani penerbangan komersial dalam waktu dekat. Perubahan status menjadi bandara umum menjadi salah satu fondasi utamanya.
Dibangun melalui Perpres 31 Tahun 2023, Bandara Internasional Nusantara dirancang sebagai pintu masuk utama menuju IKN, lengkap dengan fasilitas yang mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380.
Runway berdimensi 3.000 x 45 meter—yang tercatat sebagai runway terpanjang di Kalimantan—didukung dua taxiway dan apron seluas 97.189 m² yang dapat menampung lima wide body atau sembilan narrow body.
Terminalnya terdiri dari gedung VVIP seluas 2.350 m² dan terminal VIP 5.000 m², dengan kapasitas melayani 420 penumpang per jam atau sekitar 1,6 juta penumpang per tahun. Desain runway memungkinkan pesawat jarak jauh terbang langsung ke Timur Tengah hingga Eropa tanpa perlu singgah untuk mengisi bahan bakar.
Dari sisi udara, seluruh fasilitas seperti runway, taxiway, apron, dan helipad telah rampung. Pada sisi darat, tahap pertama juga selesai dengan adanya terminal VVIP–VIP, menara ATC, kantor operasional, fasilitas darurat, rumah ibadah, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Saat ini, bandara memasuki pekerjaan lanjutan berupa penataan lanskap dan pembangunan jalan perimeter yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025. Setelah itu, pembangunan fasilitas imigrasi, karantina, dan bea cukai akan dimulai sebagai persiapan penerbangan internasional.
Bandara Nusantara telah terdaftar di ICAO dengan kode WALK.(kar)





