Bupati Kubar Dorong Perbaikan Jalan Rusak ke Gubernur Kaltim

Halokubar.com — Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terus mendorong percepatan perbaikan jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kubar dengan Samarinda. Kondisi jalan yang rusak parah itu dikeluhkan warga baik dari Kubar maupun daerah lain yang melintas.
“Kerusakan jalan trans Kalimantan saat ini sangat memprihatinkan. Ini keluhan masyarakat Kubar dan pengguna jalan lainnya,” kata Bupati Kubar Frederick Edwin saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud di Hotel Mahakam Asri, Melak Ulu, Kamis (20/6/2025).
Dalam pertemuan itu, Gubernur Rudy Mas’ud didampingi sang istri yang juga anggota Komisi VI DPR RI, Sarifah Suraidah. Turut hadir pula Asisten Perekonomian Sekprov Kaltim Ujang Rachmat, Plt Asisten Administrasi Umum Ismiati, Kepala Dinas PUPR Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas Kehutanan Joko Istanto, serta Kepala Biro Kesra Dasmiah.
Bupati Frederick berharap pemerintah provinsi bisa segera menindaklanjuti kondisi tersebut. “Dengan jalan yang baik, konektivitas, kesejahteraan masyarakat, dan perekonomian daerah akan meningkat,” ucapnya.
Menanggapi itu, Gubernur Rudy menegaskan jalan layak bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar rakyat. Ia berjanji memperjuangkan perbaikan jalan nasional Kukar-Kubar ke pemerintah pusat.
“Kami akan usulkan langsung ke Kementerian PUPR agar perbaikan, baik ringan maupun berat, segera dilakukan. Jalan ini urat nadi perekonomian,” tegasnya.
Rudy juga mengusulkan pembangunan jalur baru dari Resak, Kecamatan Bongan, Kubar menuju Sotek, Penajam Paser Utara yang nantinya terhubung ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada 26 Juni 2025 mendatang, Rudy dijadwalkan bertemu Menteri PUPR Dody Hanggodo guna memperjuangkan tambahan anggaran.
Sepanjang perjalanan darat, Rudy mengaku melihat banyak truk pengangkut alat berat yang diduga mempercepat kerusakan jalan.
“Satu unit alat berat jenis PC 210 bisa mencapai 21 ton, ditambah long bed 20 ton, jadi total 40 ton. Jalan kita jelas tak kuat,” ungkapnya.
Untuk itu, Rudy meminta koordinasi Dishub Kubar dan Pemprov Kaltim, termasuk percepatan pembangunan jembatan timbang. Sementara untuk angkutan sawit, ia masih memaklumi asalkan menggunakan truk kapasitas maksimal 7 ton.
“Jangan pakai truk 10 ton, muatannya pasti sampai 16 ton,” imbuhnya.
Selain itu, Rudy mengusulkan pembangunan jalan menggunakan cor beton, bukan aspal.
“Kalau kanan-kiri banjir, aspal bisa hancur seperti kerupuk,” katanya.
Saat ini, total anggaran yang tersedia untuk perbaikan sejumlah ruas jalan mencapai Rp415 miliar. Masih ada dana terblokir Rp129 miliar. Sedangkan untuk program multiyears contract (MYC) periode Agustus 2025-Agustus 2027, Kementerian PUPR menyiapkan Rp425,8 miliar.(kar)