
Halokubar.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud atau Harum meminta perusahaan tambang dan perkebunan meningkatkan kontribusi terhadap masyarakat melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni. Ia menekankan, program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) seharusnya diarahkan pada kebutuhan dasar warga.
“Selain pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, saya berharap perusahaan tambang dan perkebunan dapat menyalurkan TJSL untuk program bedah rumah,” kata Harum dalam acara penyerahan bantuan di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, pembangunan rumah layak huni menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hunian yang sehat dan aman diyakini akan mendorong kesejahteraan sosial dan ekonomi di Benua Etam.
Program ini telah berjalan di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan target 150 rumah pada 2025. Gubernur menegaskan, keberlanjutan program sangat bergantung pada sinergi lintas sektor, termasuk dunia usaha.
Dukungan pemerintah pusat juga cukup signifikan. Anggota Komisi VI DPR RI Sarifah Suraidah Harum disebut membawa alokasi 1.500 unit program rehabilitasi rumah untuk Kaltim.
“Bunda juga dapat program 1.500 rumah,” ujarnya.
Selain pendanaan, Harum menekankan penggunaan material bangunan yang lebih kuat dan tahan lama. Ia menilai kayu sudah tidak relevan karena harga tinggi dan usia pakai terbatas.
“Lebih baik gunakan beton, selain kokoh juga lebih ekonomis dalam jangka panjang,” tegasnya.
Dengan dukungan sektor swasta melalui TJSL maupun CSR, Harum optimistis target rumah layak huni dapat tercapai lebih cepat.
“Sinergi semua pihak akan mempercepat pemerataan kesejahteraan,” pungkasnya.(kar)