Halokubar.com – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PLN dalam memperluas jaringan listrik ke desa-desa terpencil, termasuk di wilayah paling sulit dijangkau seperti Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Dalam pertemuan bersama General Manager PLN UID Kaltimra, Maria GI Gunawan, di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (6/5/2025), Gubernur Harum menegaskan kesiapan Pemerintah Provinsi membantu membuka akses jalan sebagai prasyarat utama pembangunan jaringan listrik.
“Kalau jalannya mulus, jaringan PLN pasti lebih mudah masuk. Kita akan bantu tingkatkan akses jalannya,” tegasnya.
Salah satu tantangan terbesar PLN saat ini adalah keterbatasan infrastruktur jalan menuju Mahulu, terutama ke daerah Long Apari dan Long Pahangai. Tanpa akses darat yang memadai, distribusi peralatan dan material kelistrikan sulit dilakukan.
PLN juga menghadapi hambatan pembangunan jaringan dari Kota Bangun (Kutai Kartanegara) menuju Melak (Kutai Barat), yang bersinggungan dengan wilayah konsesi perusahaan tambang, perkebunan, dan kehutanan.
“Tolong sampaikan data perusahaannya. Nanti itu tugas saya untuk menyelesaikan. Yang penting PLN bisa hadir untuk rakyat,” ujar Gubernur Harum.
PLN sendiri menargetkan elektrifikasi 110 desa di Kaltim hingga 2027, dengan pembangunan bertahap mulai 2025. Untuk daerah yang terisolasi, akan digunakan pembangkit terpisah seperti PLTS Komunal atau PLTD.
“Dengan kolaborasi yang solid antara PLN dan pemerintah, kami optimistis target rasio desa berlistrik bisa tercapai dan akses energi semakin merata di Kaltim,” tutup Maria.(kar)
