Hampir 60 Ribu Hektare Lahan di Kaltim Direhabilitasi, Pemprov Klaim Dampak Nyata

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Halokubar.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melaporkan keberhasilan merehabilitasi lahan seluas sekitar 59.854,97 hektare di sepuluh kabupaten dan kota. Lahan yang sebelumnya tidak optimal itu kini kembali difungsikan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Rehabilitasi tersebut mencakup pemanfaatan lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Program ini menjadi bagian dari strategi Pemprov Kaltim dalam memperkuat daya dukung lingkungan sekaligus mengurangi risiko bencana ekologis.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur, H Joko Istanto, menyebut luasan rehabilitasi telah melalui proses verifikasi. Data berasal dari pengajuan pemerintah kabupaten dan kota melalui aplikasi IKLH (SITALA) hingga 10 November 2025.

“Seluruh data penutupan lahan sudah diverifikasi berdasarkan perhitungan RTH dan RHL dari sepuluh daerah,” kata Joko Istanto dalam keterangannya.

Upaya rehabilitasi ini juga ditopang dengan penyediaan bibit tanaman. Dinas Kehutanan Kaltim mencatat sedikitnya 1.091.702 batang bibit disiapkan untuk mendukung kegiatan penghijauan di berbagai wilayah.

Bibit tersebut berasal dari 36 jenis tanaman, mulai dari tanaman buah hingga pohon bernilai ekologis tinggi seperti ulin dan meranti. Untuk wilayah pesisir, Pemprov Kaltim turut menyiapkan bibit mangrove jenis Rhizophora.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menegaskan rehabilitasi lahan bukan sekadar program jangka pendek. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan langkah penting dalam melindungi masyarakat dari dampak kerusakan lingkungan.

“Kerusakan lingkungan dampaknya langsung ke masyarakat. Karena itu, menjaga lingkungan adalah investasi jangka panjang,” tegas Gubernur yang akrab disapa Harum.

Pemprov Kaltim pun mendorong keterlibatan aktif seluruh sektor usaha, termasuk pertambangan, perkebunan, dan kehutanan, agar melakukan penutupan serta penghijauan kembali pada lahan yang sudah tidak dimanfaatkan.

Exit mobile version