Harga Beras Melonjak, DPR Singgung Potensi Penimbunan

Halokubar.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica, menyuarakan keprihatinannya terhadap lonjakan harga beras di tingkat konsumen, meskipun stok cadangan beras pemerintah disebut sangat mencukupi. Ia meminta pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga.
“Harga beras naik tajam padahal stok nasional diklaim aman. Ini anomali yang tak bisa dibiarkan,” kata Cindy dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Parlementaria, Rabu (18/6/2025).
Berdasarkan data per 10 Juni 2025, harga beras medium tercatat mencapai Rp13.772 per kilogram, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.500. Sedangkan beras premium menembus Rp15.725 per kilogram, juga melampaui HET Rp14.900. Bahkan di sejumlah daerah, harga beras disebut telah menyentuh Rp50.000 per kilogram. Kondisi ini terjadi di lebih dari 133 kabupaten/kota.
Cindy menilai kondisi tersebut menunjukkan adanya masalah serius dalam distribusi beras, meski stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 4 juta ton. Ia pun mendesak Perum Bulog untuk mempercepat pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Operasi pasar harus cepat dan tepat sasaran. Pemerintah tak cukup hanya menghitung stok, tapi memastikan beras benar-benar sampai ke masyarakat dengan harga terjangkau,” tegas politisi Fraksi NasDem itu.
Lebih lanjut, Cindy menyebut kondisi ini bertentangan dengan prinsip dasar ekonomi, di mana stok melimpah seharusnya membuat harga stabil atau menurun. Ia menduga adanya bottleneck dalam sistem distribusi, bahkan potensi penimbunan stok di lapangan.
Sebagai solusi, ia mendorong pemerintah mengambil dua langkah strategis. Jangka pendek, percepatan bantuan langsung kepada masyarakat rentan dan penguatan operasi pasar secara preventif. Jangka menengah, evaluasi menyeluruh terhadap rantai distribusi, termasuk modernisasi alat dan sistem agar beras cepat sampai ke tangan konsumen.
“Surplus beras tak berarti jika rakyat tak ikut menikmatinya. Apa gunanya gudang penuh jika perut rakyat tetap kosong?” pungkasnya.(kar)