Investor China Bangun Pabrik Biodiesel dan Kelistrikan di Kaltim, Siap Olah Sampah Jadi Listrik

Shanghai Shijing New Energy Technology Co. Ltd, perusahaan asal Anhui, China, memastikan membangun dua pabrik besar di Kutai Kartanegara (Foto: Adpim Kaltim)

Halokubar.com – Shanghai Shijing New Energy Technology Co. Ltd, perusahaan asal Anhui, China, memastikan membangun dua pabrik besar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Rencana ini mencakup pembangunan pabrik biodiesel berbasis limbah oli bekas dan pabrik penunjang kelistrikan.

Executive Vice President Shanghai Shijing, Zhang Shimin, mengatakan pihaknya berpengalaman mengolah limbah menjadi energi ramah lingkungan. Pihaknya bahkan mengundang Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud untuk melihat langsung pabrik biodiesel dan bioenergi yang sudah beroperasi di Anhui, China.

Pabrik biodiesel di Kukar nantinya memanfaatkan limbah B3 berupa oli bekas dari perusahaan tambang. Produk ini diharapkan menjadi energi alternatif yang mendukung kebutuhan listrik di Kaltim, termasuk untuk kawasan IKN. Gubernur Harum menekankan ketersediaan bahan baku harus dijamin agar pabrik dapat beroperasi berkelanjutan.

Tak hanya biodiesel, Shanghai Shijing juga akan membangun pabrik penunjang kelistrikan. Pabrik ini bakal memproduksi kabel, trafo, tiang listrik hingga tiang pancang. Bahan baku pabrik tersebut berasal dari silica yang banyak tersedia di Kukar dan Berau.

“Selama ini pasokan diambil dari Jawa, sekarang kita bisa produksi sendiri di Kaltim,” kata Zhang Shimin.

Lebih jauh, Senior Advisor Shanghai Shijing, Liu Suiping, menyebut perusahaan juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga sampah di Samarinda dan Kukar. Saat ini, volume sampah di Samarinda mencapai 600 ton per hari dan ditambah dari Kukar bisa mencapai 1.000 ton.

Jika dikelola secara optimal, jumlah sampah tersebut bisa menghasilkan energi listrik hingga 20 MW. Rencana ini disebut sejalan dengan misi Kaltim dalam mengurangi ketergantungan energi fosil sekaligus menekan permasalahan sampah di perkotaan.

“Kapasitas solar panel yang akan diproduksi juga mencapai 750 watt per panel dengan ketahanan 25 tahun,” ungkap Liu Suiping, menegaskan kesiapan perusahaan menghadirkan teknologi energi terbarukan.(kar)

Exit mobile version