
Halokubar.com – Sejumlah mahasiswa baru di Kaltim belum menikmati program pendidikan gratis atau Gratispol. Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengungkap penyebabnya: pihak perguruan tinggi menambah kuota penerimaan mahasiswa baru di luar kesepakatan awal dengan pemerintah.
“Pemprov tidak mengurangi kuota, tetapi pihak kampus yang menambah jumlah penerimaan mahasiswa,” kata Seno Aji, Selasa (27/8/2025).
Ia menjelaskan, Pemprov sebelumnya sudah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dalam perjanjian itu disepakati jumlah kuota mahasiswa baru yang ditanggung serta besaran anggaran yang dibayarkan pemerintah.
Namun, ketika penerimaan mahasiswa baru berlangsung, pihak kampus menambah jumlah mahasiswa di luar kuota PKS. Hal ini membuat sebagian mahasiswa baru tidak masuk daftar penerima Gratispol.
“Ini sudah kita diskusikan dengan universitas setempat, karena sebelumnya pihak Kesra sudah menyusun PKS kuota mahasiswa per kampus,” jelasnya.
Meski begitu, Seno Aji memastikan tidak ada mahasiswa yang akan ditinggalkan. Pemprov sudah menyiapkan anggaran khusus agar semester depan seluruh mahasiswa bisa tercover.
“Ini sudah dianggarkan dan dialokasikan khusus. Jadi mulai semester 2 sampai 8, semuanya masuk,” tegasnya.
Seno Aji menekankan komitmen Pemprov Kaltim untuk terus memperkuat program Gratispol pendidikan. Ia berharap ke depan persoalan kuota ini tak lagi menjadi kendala. (Kar)