Kerugian Banjir Bandang-Longsor di Sumut Tembus Rp9,98 T, Bobby: Penanganan Terus Dikebut

Halokubar.com — Skala kerusakan akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) semakin terpetakan. Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengumumkan nilai kerugian mencapai Rp9,98 triliun, mencakup kerusakan infrastruktur hingga sektor sosial.
“Pemprov akan berupaya penuh mempercepat penanganan bencana di Sumut,” kata Bobby, Senin (8/12). Pernyataannya dikutip dari CNN Indonesia.
Angka kerugian tersebut muncul setelah pemerintah daerah melakukan penghitungan kerusakan di berbagai sektor. Di sektor infrastruktur, bencana menghantam 23 ruas jalan nasional, 3 jembatan nasional, 25 ruas jalan provinsi, serta 5 jembatan provinsi.
Sektor pertanian tidak luput dari dampak. Ada 4.359 meter saluran irigasi rusak, 26 titik tanggul jebol, serta 38.878 hektare lahan pertanian terdampak, dengan 5.750 hektare di antaranya puso. Kerusakan juga terlihat pada perkebunan mencapai 28.328 hektare dan sektor peternakan dengan 161.949 ekor ternak terdampak.
Gangguan parah juga terjadi di sektor layanan publik. Dalam bidang pendidikan, tercatat 397 sekolah dari berbagai jenjang terdampak. Untuk sektor kesehatan, bencana menimpa 18 rumah sakit, 25 puskesmas, 19 puskesmas pembantu, dan 9 polindes.
“Untuk perumahan, ada sekitar 99.169 unit rumah yang terkena dampak. Rumah ibadah yang terdampak mencapai 131 unit,” jelas Bobby.
Jumlah warga terdampak terus meningkat. Hingga kini, pemerintah mencatat 420.631 KK atau 1.578.014 jiwa terdampak. Dari jumlah itu, 10.902 KK atau 45.032 jiwa terpaksa mengungsi.
Korban jiwa juga bertambah. Data sementara menunjukkan 330 orang meninggal, 650 orang luka-luka, dan 136 orang masih dinyatakan hilang.
“Pencarian korban terus dilakukan. Setiap perkembangan akan kami update, dan akses ke lokasi-lokasi yang sulit akan terus kami buka,” ujar Bobby.(kar)





