
Halokubar.com – Menteri Lingkungan Hidup yang juga Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, meminta upaya nyata untuk meningkatkan populasi Pesut Mahakam. Saat ini, spesies endemik Kalimantan Timur itu diperkirakan hanya tersisa 62 ekor dan terancam punah.
Permintaan itu disampaikan Hanif saat kunjungan kerja ke Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (3/7/2025). Ia datang untuk melihat langsung ekosistem Pesut Mahakam sekaligus mengeksekusi langkah penyelamatan satwa yang dilindungi tersebut.
“Sepanjang populasi Pesut Mahakam tidak bertambah, berarti kita belum berhasil. Jadi kalau sekarang tersisa 62 ekor, tahun depan ya minimal 70 ekor atau meningkat dari itu,” tegas Hanif di hadapan warga Desa Pela di Gedung BPU.
Hanif menekankan penyelamatan spesies ini hanya bisa dilakukan dengan kerja nyata, bukan sekadar seremoni atau retorika. Menurutnya, kawasan Danau Mahakam memiliki peran penting bagi keanekaragaman hayati karena menjadi habitat Pesut Mahakam serta ekosistem unik berupa danau dan lahan gambut.
“Menteri jauh-jauh datang tidak hanya untuk melakukan seremoni. Menteri jauh-jauh datang untuk mengeksekusi apa yang harus dieksekusi dalam penanganan pelestarian biodiversiti kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, sekitar 30 tahun lalu Pesut Mahakam masih mudah dijumpai di Tepian Mahakam Samarinda, namun kini hanya bisa ditemukan di sekitar Sungai Pela dan Danau Semayang dengan jumlah yang sangat sedikit.
Turut mendampingi Menteri Hanif dalam kunjungan tersebut Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, dan Sekda Kaltim Sri Wahyuni.(kar)