
Halokubar.com – Sebanyak 45 program pembangunan strategis diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Tering yang berlangsung di kantor Kepala Kampung Linggang Purworejo, Selasa (11/2/2025). Acara ini dihadiri oleh para stakeholder penting termasuk Kepala Bappedalitbang, Kepala Perkimtan, dan para perwakilan dari berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat.
Dalam acara yang dipimpin Camat Tering ini, beberapa usulan prioritas mendapatkan perhatian khusus, termasuk penanganan masalah longsor di kampung Tering Lama dan Tering Baru.
“Kami berharap dengan adanya usulan ini dapat segera ditangani untuk menghindari dampak yang lebih luas lagi,” ujar Camat Tering saat membuka musyawarah.
Program-program yang diusulkan mencakup berbagai aspek pembangunan daerah, dari infrastruktur dasar hingga pemberdayaan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan, penyediaan pupuk dan pestisida untuk sektor pertanian, serta pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan dan irigasi.
Kepala Bappedalitbang Yudianto Rihartono dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya musrenbang dalam mengidentifikasi dan memverifikasi usulan pembangunan yang sejalan dengan prioritas dan kebutuhan riil masyarakat.
“Ini adalah dasar bagi kami untuk merancang RKPD yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan sekaligus memenuhi target-target strategis pembangunan daerah,” jelasnya.
Sekretaris Kabupaten, Ayonius, yang membacakan sambutan tertulis Bupati FX Yapan , menekankan pentingnya Musrenbang dalam menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk tahun 2026. Beliau berpesan agar seluruh usulan yang disampaikan harus benar-benar mendesak dan prioritas, tidak tumpang tindih dengan pembiayaan lainnya, serta berorientasi terhadap prioritas pembangunan daerah.
Musrenbang tahun ini tidak hanya fokus pada peningkatan infrastruktur tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penanganan isu-isu strategis seperti ketahanan ekonomi dan sosial, serta pelestarian budaya dan lingkungan.
“Pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif adalah kunci untuk mewujudkan Kutai Barat yang adil, mandiri, dan sejahtera,” tutup Sekda.(kar)