
Halokubar.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan bahwa seseorang tidak tergolong miskin jika memiliki pengeluaran lebih dari Rp609.160 per kapita per bulan. Angka ini menjadi garis kemiskinan nasional per Maret 2025, yang mengalami kenaikan sebesar 2,34 persen dibandingkan September 2024.
“Penduduk disebut miskin apabila pengeluarannya di bawah garis kemiskinan. Jadi kalau per bulan dia belanja lebih dari Rp609.160, secara statistik, dia tidak masuk kategori miskin,” jelas Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Garis kemiskinan ini dihitung berdasarkan kebutuhan minimum untuk hidup layak, baik dari sisi makanan maupun nonmakanan. Dari total Rp609.160, sekitar Rp454 ribu atau 74,58 persen berasal dari kebutuhan pangan, sedangkan sisanya Rp154 ribu untuk kebutuhan nonmakanan seperti perumahan, transportasi, dan listrik.
Menurut Ateng, batas ini tidak hanya bersifat nominal, tetapi mencerminkan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi agar tidak jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. “Ini bukan soal cukup atau tidak cukup secara subjektif, tapi berdasarkan standar kebutuhan dasar minimum,” katanya.
BPS juga mencatat bahwa garis kemiskinan di kota lebih tinggi, yakni Rp629.561 per kapita per bulan, sementara di desa sebesar Rp580.349. Hal ini menggambarkan adanya perbedaan biaya hidup antara wilayah perkotaan dan perdesaan. Meski demikian, tren kenaikannya hampir seimbang.
Adapun komoditas utama yang menyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan adalah beras, yang menyumbang lebih dari 20 persen. Menariknya, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar kedua, bahkan melebihi telur dan daging ayam. Sementara di sisi nonmakanan, pengeluaran terbesar berasal dari perumahan, bensin, dan listrik.
Data ini dihimpun dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan Februari 2025, melibatkan 345 ribu rumah tangga di 514 kabupaten/kota. BPS menegaskan, angka garis kemiskinan ini menjadi acuan penting bagi kebijakan sosial dan ekonomi pemerintah ke depan.(kar)