
Halokubar.com — Mulai 10 Februari 2025, pemerintah meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 4,7 triliun dari APBN 2025, sebagai upaya preventif mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler dan penyakit tidak menular lainnya.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, menekankan pentingnya program ini dalam keterangan persnya baru-baru ini.
“Program ini merupakan manifestasi dari pandangan Presiden bahwa pencegahan lebih penting daripada pengobatan. Skrining kesehatan ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia di semua siklus hidup,” jelas Dedek.
Data dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia, dengan penyakit jantung memimpin angka statistik tersebut.
“Dengan kegiatan rutin cek kesehatan, diharapkan dapat menekan angka kematian akibat penyakit seperti hipertensi dan serangan jantung,” lanjut Dedek.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2030, dengan target melayani sekitar 200 juta warga Indonesia. Fasilitas ini akan tersedia bagi masyarakat yang berulang tahun, di mana mereka dapat mendatangi Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat hanya dengan menunjukkan kartu identitas.
“Masyarakat yang berulang tahun pada awal tahun 2025 akan mendapatkan keuntungan dari program ini sebagai hadiah ulang tahun dari Presiden Prabowo,” ungkap Dedek.
Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan secara lengkap, mulai dari deteksi penyakit kardiovaskuler hingga penyakit lain yang relevan dengan kelompok usia. Pada anak-anak, akan dilakukan skrining untuk mendeteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital, yang penting untuk ditangani sejak dini agar menghindari komplikasi lebih lanjut.
Untuk remaja, fokus pemeriksaan akan pada obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi, sedangkan pada kelompok dewasa, skrining akan mengarah pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan kanker usus besar. Lansia tidak terlewatkan dengan skrining yang meliputi deteksi penyakit kardiovaskuler serta penyakit yang berkaitan dengan proses penuaan.(kar)