
Halokubar.com – Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Yohanes Avun menegaskan pemerintah tidak boleh main-main dalam pembangunan jalan darat menuju pedalaman. Menurutnya, proyek senilai sekitar Rp206 miliar untuk ruas Tering–Ujoh Bilang harus menggunakan konstruksi yang kokoh agar tidak cepat rusak.
Yohanes menekankan, jalan yang hanya mengandalkan aspal biasanya tidak bertahan lama. “Kalau hanya mengandalkan aspal, maksimal enam bulan sudah rusak. Solusinya harus beton agar bertahan lama. Jangan sampai pembangunan setengah-setengah,” tegasnya dalam Dialog Publika TVRI Kaltim, Selasa (2/9/2025).
Pernyataan itu mencerminkan kekhawatiran warga Mahulu yang selama ini masih sangat bergantung pada Sungai Mahakam sebagai jalur utama transportasi. Ketergantungan tersebut berdampak pada biaya logistik yang tinggi, harga kebutuhan pokok melambung, hingga akses layanan pendidikan dan kesehatan yang terbatas.
Pemerintah provinsi menargetkan pembangunan jalan darat menuju Mahulu bisa tuntas pada Desember 2025. Jalur Tering–Ujoh Bilang menjadi fokus karena diyakini mampu membuka keterisolasian masyarakat pedalaman. Dengan begitu, distribusi barang dan pergerakan warga akan lebih efisien dibanding hanya mengandalkan transportasi sungai.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim menyebut ada tiga paket pekerjaan tahun ini, termasuk perbaikan ruas Tering–Long Bagun sepanjang lebih dari 20 kilometer. Jalur ini juga akan menjadi pintu masuk Mahulu menuju Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, bahkan membuka koneksi ke Sarawak, Malaysia.
Namun, Yohanes menekankan agar anggaran besar yang dikucurkan tidak sia-sia. Ia menuntut agar kontraktor benar-benar memperhatikan standar kualitas. Menurutnya, pembangunan jalan yang kuat dan tahan lama merupakan investasi jangka panjang bagi masyarakat Mahulu.(kar)