Wagub Kaltim Jadikan Delta Mahakam Sentra Ekosistem Mangrove

Ilustrasi mangrove (Foto: Freepik)

Halokubar.com – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji menegaskan pemerintah provinsi akan menjadikan Delta Mahakam sebagai salah satu lokasi utama pengembangan ekosistem mangrove. Ia menyebut kawasan tersebut strategis dan harus dikembalikan fungsinya sebagai benteng alami.

“Kita ingin paling tidak Delta Mahakam menjadi salah satu tempat utama untuk potensi mangrove yang ke depan,” ujar Seno, Selasa (26/8/2025).

Secara administratif, Delta Mahakam masuk dalam lima kecamatan di Kutai Kartanegara, yakni Muara Jawa, Samboja, Muara Badak, Sanga-Sanga, dan Anggana. Menurut Seno, kondisi mangrove di wilayah ini terus menyusut sejak tahun 1980-an akibat alih fungsi lahan.

“Sekarang banyak mangrove yang hilang di Kukar. Karena itu, kita harus mengembalikan ekosistem mangrove di Delta Mahakam terlebih dahulu,” tegasnya.

Untuk mendukung langkah itu, Pemprov Kaltim membentuk Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) yang bertugas memetakan kawasan, memitigasi, dan menyusun dasar pengembalian fungsi mangrove. Selain itu, pemerintah juga menggandeng LSM penggiat lingkungan dan CSR perusahaan di sekitar wilayah Delta Mahakam.

Seno menyebut, ekosistem mangrove bukan hanya penting untuk lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Potensi itu datang dari cadangan karbon, wisata alam, hingga nilai budaya.

“Mangrove ini punya potensi karbon yang sangat besar,” katanya.

Selain Delta Mahakam, kawasan mangrove juga tersebar di Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser. Namun, Seno memastikan Delta Mahakam tetap menjadi prioritas. Ia menambahkan, pemerintah akan menjaga komunikasi dengan masyarakat, khususnya para petambak, agar pengembangan mangrove berjalan beriringan.

“Kita tetap akan selaraskan antara petambak dan mangrove yang ada,” pungkasnya. (Kar)

Exit mobile version