
Halokubar.com – Kekhawatiran terhadap hilangnya naskah kuno dan minimnya pendataan sejarah lokal mendorong Pemerintah Kabupaten Kutai Barat menggelar sosialisasi pelestarian naskah kuno. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat BKAD lantai II, Kamis (8/5) pagi dan dibuka langsung Plt Asisten III Sekretariat Daerah, Kamius Junaidi.
Kegiatan ini menghadirkan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arsipus) Kutai Barat Yosef Stevenson serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kaltim-Kaltara, T. Lestari, sebagai narasumber utama.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kamius, Bupati Kutai Barat FX Yapan menegaskan pentingnya naskah kuno sebagai rekam jejak peradaban masa lampau. Ia menilai minimnya pendataan naskah kuno, khususnya milik masyarakat adat dan peninggalan kerajaan lokal, menjadi tantangan serius.
“Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat, terutama pemilik naskah kuno, lebih memahami pentingnya pelestarian sejarah dan budaya melalui perawatan dan pendataan yang benar,” ungkapnya.
Bupati juga mendorong masyarakat untuk menyimpan arsip kuno dengan cara yang tepat serta melakukan pelestarian fisik secara rutin. Menurutnya, pelestarian budaya tidak bisa berhasil tanpa keseriusan dan komitmen bersama.
Kadis Arsipus Yosef Stevenson menambahkan bahwa naskah kuno memiliki nilai strategis sebagai bagian dari identitas sejarah daerah. Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian.
“Tujuan akhirnya adalah membentuk basis data naskah kuno yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, penelitian, dan pelestarian budaya,” jelas Yosef.
Peserta sosialisasi terdiri dari tokoh adat, lembaga adat, guru sejarah, pelajar, dan mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi agen pelestari budaya lokal di tengah arus modernisasi.(kar)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.