Bupati Kubar Tekankan Pentingnya Kepribadian dan Public Speaking di Era Digital
Hallokubar.com — Di era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang, persaingan di berbagai bidang semakin ketat. Tak cukup hanya memiliki keterampilan teknis atau akademik, tetapi juga dibutuhkan kepribadian yang baik, profesional, penampilan prima (grooming), dan kemampuan komunikasi yang efektif (public speaking).
Pesan itu disampaikan Bupati Kutai Barat Frederick Edwin melalui Sekretaris Daerah Ayonius dalam acara pengembangan diri di Auditorium Aji Tulur Jejangkat (ATJ), Kamis (17/7/2025).
“Kepribadian yang baik menjadi pondasi dalam membentuk citra dan jati diri. Ini mencakup nilai-nilai, etika, sikap positif, serta kemampuan beradaptasi. Seseorang dengan kepribadian yang baik tentu akan menjadi pribadi yang semakin berkualitas, kredibel, dan berdaya,” kata Ayonius mewakili Bupati.
Acara tersebut menghadirkan Fedri Ramadhani, presenter TVRI sekaligus akademisi dari salah satu universitas di Samarinda, sebagai narasumber. Ia membahas pentingnya grooming dan public speaking untuk mendukung kesuksesan di dunia kerja dan kehidupan sosial.
“Grooming tidak hanya soal penampilan fisik, tetapi juga bagaimana kita menghargai diri sendiri dan orang lain. Penampilan yang rapi, bersih, dan sesuai akan meningkatkan rasa percaya diri dan memberi kesan positif pada orang lain. Ingat, kesan pertama itu sangat menentukan,” jelas Fedri.
Ia juga menekankan kemampuan public speaking sebagai salah satu bagian penting dari citra diri. “Kemampuan berbicara di depan umum itu sangat berharga. Bukan hanya saat presentasi di kantor, tapi juga saat rapat, berinteraksi dengan rekan kerja, maupun di lingkungan sosial,” tambahnya.
Bupati Frederick Edwin berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi para peserta untuk mengembangkan diri, meningkatkan rasa percaya diri, serta tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan siap tampil di hadapan publik.
“Pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan seperti ini karena memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia, yang akan menjadi pelaku pembangunan,” ujar Ayonius.(kar)
